Saturday, October 21, 2017

Menelaah Viralnya akun Youtube "gokil abis" nya mas "Redystick"

(Part 1)


Membicarakan mas Parindra Sidik Cahyono, pemilik akun Youtube "gokil abis", yang sering menyebut dirinya Bajindul Vlog, sehingga dipanggil Mister Bajindul, memang tidak akan pernah habis. Fenomena viralnya akun youtube gokil habis, bajindul Vlog nya mas Parindra saat ini, memang seperti mengulang beberapa fenomena sebelumnya seperti : Sinta-Jojo (dengan lipsync lagu keong racun), atau (Briptu pada saat itu) Norman Kamaru (dengan lipsync dan ekspresi gerak tangan/wajah nya mendendangkan lagu Caiya-Caiya). 

Beberapa "artis dadakan" yang viral dari video yang diunggah ke Youtube

Meski sama-sama Viral dan terkenal dari Youtube, ada yang membedakan antara mas Parindra dengan Sinta-Jojo dan Norman Kamaru, yaitu masalah jumlah "karya" sebelum akhirnya Viral dan terkenal. Diakui ataupun tidak, mas Parindra Sidik Cahyono, sudah memiliki "karya", yang jumlahnya menurut penuturan beliau sudah mencapai 500-an Vlog sebelum akhirnya terkenal. Kekuatan "karya" itulah yang rasanya akan membuat "kejayaan" akun youtube gokil abis akan lebih lama bahkan bisa langgeng, di antara nya adalah :
 

1. Hobby yang memiliki Visi dan Misi

Dalam beberapa kesempatan, mas Parindra Sidik Cahyono menyampaikan, bahwa membuat Vlog atau video merupakan hobby-nya. Namanya Hobby pasti dilakukan dengan senang hati dan sepenuh hati, tapi ada yang berbeda dari nge-Vlog yang dilakukan mas Parindra, yang kalau dalam bahasa kerennya "memiliki Visi dan Misi". Meski tidak pernah eksplisit disampaikan, Visinya "bla-bla-bla", dan misinya "bla-bla-bla", tapi kalau memperhatikan Vlog-Vlog yang ada, kita bisa melihat Visi-Misi itu. Contoh sederhananya misalkan menjadi "dokumentasi untuk diceritakan kepada anak-anak" bahwa mas Parindra pernah menjadi TKI di korea, dan sebagainya.
 

2. Vlog yang "Apa ada"-nya

Salah satu kekuatan Vlog mas Parindra adalah tampilan video yang apa adanya, terbuka, tidak ada yang disembunyikan, bahkan kebanyakan video nya natural tanpa proses edit. Tampilan Vlog seperti ini, diakui ataupun tidak, merupakan "harapan tersembunyi", bahkan dianggap mewakili sebagian besar  dari kita sebagai manusia yang hidup di era media sosial ini. Tampilan "apa ada"nya ini bukan berarti sembarangan lho ya, ini adalah sebuah "ciri khas", sebuah "keunikan" yang membedakan dengan youtuber-youtuber yang lain. Tak heran bila jumlah subscriber akun Youtube gokil abis, pada saat tulisan ini dibuat, sudah mencapai 165.400. Belum lagi jumlah Viewer nya yang menentukan besaran pendapatan dari Google Adsense nya. 

3. Narasi Vlog dengan logat "medhok"/Jawa

Kuliah yang dijalani oleh mas Parindra di Universitas Terbuka Cabang Korea Selatan, di Jurusan Komunikasi, sangat berpengaruh dalam memberikan narasi untuk Vlog-Vlognya. Meski mungkin bagi banyak orang, Logatnya yang "medhok/Jawa" itu sebuah kelemahan, tapi dengan sentuhan "kuliah komunikasi"nya, hal tersebut justru menjadi nilai lebih atau "keunggulan kompetitif" Vlog-Vlog mas Parindra. Buat orang yang memiliki logat "Jawa" yang kental ("medhok"), buat penulis, mas Parindra adalah sebuah "simbol" keterwakilan kami, dengan sentuhan intelektual berkat kuliah beliau di jurusan komunikasi, UT cabang Korea Selatan, setiap hari Minggu itu, ternyata "logat medhok/Jawa" ternyata bisa menjadi sebuah keunggulan. Dan penulis yakin, sangat banyak orang-orang dengan logat Jawa yang kental, memiliki pemikiran yang sama, sebuah titik lemah ternyata bisa diubah menjadi sebuah "keunggulan kompetitif".

4.  Sikap rendah hati, bersahabat, dan murah senyum.

Dalam banyak Vlog nya, kita akan bisa melihat, bagaimana sikap rendah hati, bersahabat, dan murah senyum itu begitu kentara dalam keseharian mas Parindra. terkadang kita bisa melihat bagaimana beliau yang sudah "artis", malah menyapa duluan, bahkan terlihat begitu menghormati rekan-rekan TKI yang lain, ataupun orang Korea yang beliau temui. Dalam beberapa kasus malah sepertinya terbalik, sehingga banyak komentar yang "gemes", karena melihat yang seolah-olah menjadi "artis" atau yang terkenal, bukannya mas Parindra. Tapi diakui ataupun tidak, simpati bahkan respect dari kita semua kepada mas Parindra semakin menjadi, sehingga terasa wajar, dengan sikap-sikap yang positif di atas, jumlah subscriber-nya semakin "membahana, melegenda, mantap jiwa".
    
Boleh setuju ataupun tidak dengan telaah di atas, tapi ke-empat point di atas, ada pada kendali kita, bila mau, maka kita bisa menerapkannya dalam bidang kehidupan kita yang lain, tidak harus menjadi Youtuber seperti mas Parindra. Karena point-point di atas rasanya berlaku universal, dan siapapun berhak melakukannya, seperti kata mas Parindra, "Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini".

Btw....telaahnya belum selesai lho ya, kepanjangan kalau dibuat dalam satu tulisan. insya Allah masih nyambung ke Part-2 ya, mohon doanya agar tulisan part-2 bisa lekas dipublikasikan di Blog ini....


Tetap Semangat dan Terus Bergerak    

No comments:

Post a Comment