Tuesday, October 17, 2017

"KOMPOR INDUKSI" untuk Dapur Keluarga yang Ramah Lingkungan


Masih terkait dengan Diskon Biaya Penyambungan (BP) dari PLN, dalam program "INDONESIA TERANG", dalam tulisan sebelumnya yang ini, pembahasan "kompor induksi" sengaja ditampilkan dalam Blog ini, sebagai alternatif pilihan alat masak di Dapur keluarga kita. Sebelum lebih jauh, mohon dibedakan antara kompor induksi dengan kompor listrik ya. Meski sama-sama menggunakan energi listrik untuk memasak, prinsip kerjanya sangat jauh berbeda, sehingga memberikan perbedaan jumlah konsumsi energi listrik (kWh) nya dalam memasak makanan yang sama.

Sebuah kompor listrik akan mengubah energi listrik menjadi energi panas (dalam bentuk elemen pemanas), energi panas selanjutnya merambat dari elemen ke panci /alat masak, selama proses memasak. Proses perubahan energi dan perambatan energi panas ini, yang menyebabkan hilangnya sebagian energi dalam bentuk panas ke udara sekitar, sehingga terjadi pemborosan konsumsi energi listrik. Tidak heran, persepsi mengenai kompor listrik adalah boros penggunaan energi listriknya.

Berbeda dengan Kompor Induksi, yang prinsip kerjanya adalah dengan memanfaatkan induksi magnetik dari listrik yang mengalir pada kompor induksi, yang memicu reaksi elektromagnetik pada alat masak (cookware) sehingga menciptakan panas untuk memasak. karena tidak ada perambatan energi dari kompor induksi ke alat masak, maka relatif tidak ada energi yang terbuang, sehingga kompor induksi relatif lebih sedikit mengkonsumsi energi listriknya, dibandingkan kompor listrik.

Sekali lagi yang dibahas dalam tulisan ini adalah KOMPOR INDUKSI ya, bukan kompor listrik, sekali lagi Kompor Induksi......ingat-ingat : KOMPOR INDUKSI....

Kompor Induksi via www.dapurmodern.org

Karena tidak ada proses perubahan energi (pembakaran), maka Kompor Induksi bisa dikatakan bersih dan bebas emisi hasil pembakaran. prinsip induksi elektromagnetiknya, membuat oksigen di dapur tidak akan berkurang, bahkan kompornya tidak akan terasa panas (tapi alat masak / Cookware nya bisa jadi sangat panas, sehingga jangan dipegang dengan tangan kosong), dan bisa dikatakan RAMAH LINGKUNGAN. 

Jadi kalau ada program "GO GREEN" dari lingkungan keluarga, Kompor Induksi bisa menjadi salah satu gaya hidup ramah lingkungan / Go Green dari lingkungan keluarga. Prinsip Induksi elektromagnetik (tanpa proses pembakaran) itu juga yang menyebabkan konsumsi energi sebuah kompor induksi relatif lebih kecil dibandingkan kompor gas atau kompor listrik. Jadi untuk memasak satu liter air misalnya, maka konsumsi energi kompor induksi akan lebih kecil dibandingkan kompor gas atau kompor listrik, yang berkorelasi langsung dengan biaya yang dikeluarkan. 

Tabel perbandingan kompor Induksi Vs kompor Gas (informasi dari grup WA)


Dengan kelebihannya yang "Ramah Lingkungan" / "Go Green", serta desain tampilannya yang menarik dan "modern", tentu saja ada kekurangan yang dimiliki oleh kompor induksi. Salah satunya adalah alat masak / cookware nya harus bersifat magnetis (berbahan besi atau stainless steel), agar bisa menghasilkan panas untuk memasak. Hal ini menyebabkan harga kompor induksi serta alat masak / cookware nya relatif lebih mahal (meski ukuran mahal ini sangat debatable, karena sebanding dengan rendahnya konsumsi energi listriknya untuk operasional). 


Kekurangan kompor induksi yang lain adalah membutuhkan Daya listrik yang cukup besar untuk menghasilkan induksi magnetik yang memadai dalam proses memasak, khususnya agar proses memasak menjadi lebih cepat. Kaitan dengan kebutuhan Daya Listrik ini, untuk Rumah Tangga yang ingin memiliki Dapur yang Ramah Lingkungan atau Dapur "Go Green", saat ini ada penawaran menarik dari PLN dengan Diskon BP (Biaya Penyambungan) untuk Tambah Daya pada program "Indonesia Terang".

Ada tawaran yang sangat menarik, bagi Rumah Tangga (Pelangan PLN Tarif R) yang melakukan pembelian peralatan elektronik (termasuk kompor induksi) atau kendaraan listrik, pada gerai / dealer yang bekerja sama dengan PLN, akan mendapatkan Diskon 50 % dari BP untuk Tambah Daya. Jadi tunggu apalagi, bila mendukung program "GO GREEN", jangan ragu-ragu menggunakan kompor induksi, agar dapur keluarga kita menjadi dapur yang ramah lingkungan.

Jangan takut dengan biaya rekening listrik bulanannya, perlu diketahui bahwa tarif listrik untuk daya 900 VA non subsidi sampai dengan daya 5500 VA itu besarannya sama, alias Rupiah/kWhnya sama. Jadi mau daya 2200 VA, maupun daya 5500 VA, bila pemakaian kWhnya sama ya rekening listrik bulanannya akan sama. 

Mari wujudkan dapur keluarga yang ramah lingkungan, dengan menggunakan kompor induksi, untuk planet bumi yang lebih bersih, dan mendukung program "Go Green" dengan cara berkelas. Kompor Induksi adalah gaya hidup keluarga yang bersih, aman, ramah lingkungan, desain modern dan berkelas, serta hemat di ongkos.

Untuk lebih detail informasi mengenai kompor induksi, dapat dibaca artikel dari www.dapurmodern.org berikut :
1. Pertimbangan sebelum membeli kompor induksi yang bagus di artikel ini
2. Kelebihan dan kekurangan kompor induksi di artikel ini   


Mumpung ada peluang mendapatkan Diskon 50% Biaya Penyambungan dari PLN untuk Tambah Daya, melalui Program "INDONESIA TERANG", sambil menyelam minum air, mari menggunakan kompor induksi untuk dapur keluarga yang berkelas, bersih, aman, dan ramah lingkungan serta GO GREEN....kapan lagi ya kan ???


Tetap Semangat dan Terus Bergerak
 


   

No comments:

Post a Comment