Tuesday, May 21, 2019

"Kalah Antri" karena "Kalah Semangat"


#Edu Trip ABA Homeschooling Group 2019 (Umrah plus Thaif - Turkiye) part 2


Delapan Mujahid-Mujhidah ABA pada Edu Trip ABA Homeschooling Group 2019



Sebenarnya, sudah sangat jelas, tertulis dengan huruf tebal, di "Itinerary Umroh + Turki ABA Edu Trip 2019" itu : 

04.15 WIB Diharapkan semua Jamaah sudah dalam keadaan berwudhu

04.30 WIB Menunggu adzan shubuh di mushola area ruang tunggu mengingat waktu boarding sangat dekat dan antrian sholat akan panjang.

04.41 WIB Sholat Shubuh

05.00 WiB Boarding

Namun sikap "merasa berpengalaman", membuat saya terlena, dan mengandalkan kata "biasanya". Biasanya, kalau terbang naik pesawat jam segitu, sebagian besar penumpang akan memilih sholat di atas pesawat, jadi kemungkinan besar, mushola di terminal agak sepi, dan lancar jaya lah kita melaksanakan sholat shubuh.

Dengan tenang, saat waktu menunjukkan jam 04.25 WIB, saya turun ke bawah, menuju mushola dan toilet yang berdekatan itu, dengan pikiran yang "Biasanya". Maksud hati hendak berwudhu, lanjut sholat di mushola, sekali lagi dengan tenang, karena "biasanya"....

Alangkah kagetnya saya, sesampai di bawah, mushola dan tempat wudhu, sudah penuh dengan antrian orang. Melongok ke dalam, saya terkagum-kagum, para murid ABA Homeschooling Group (yang lima mujahid plus yang tiga mujahidah itu) bersama beberapa orang tua pendamping, dan ibu-bapak gurunya, sudah memenuhi mushola itu. Belum lagi, sudah ada antrian beberapa orang dari rombongan di pintu mushola, dan tempat wudhu.

Pikir punya pikir, melihat kondisi yang ada, dengan beberapa orang tua pendamping yang juga senasib dengan saya, maksudnya senasib "kalah antrian", kami mengambil beberapa langkah yang "anti mainstream" :

- mengambil wudhu di wastafel toilet, hal yang agak tidak umum, apalagi terjadi pada rombongan ABA Homeschooling Group.

- melaksanakan sholat shubuh di area kosong, di tengah-tengah tempat duduk, ruang tunggu terminal.

Seumur hidup saya, baru kali itu, saya sholat shubuh, berjamaah lagi, di tempat seperti itu. Dalam kondisi biasa, mungkin ada perasaan malu atau "nggak enak hati" untuk melaksanakan sholat, apalagi berjamaah, pada kondisi seperti itu. Kemungkinan besar, saya akan memilih sholat di atas pesawat, dalam posisi duduk, seperti biasanya.

Tapi entah kenapa, melihat anak-anak ABA itu, yang penuh semangat itu, yang sudah sholat berjamaah di mushola itu, perasaan-perasaan di atas seolah hilang. Kita-kita, rasanya nyaman saja, sholat berjamaah di tengah (mungkin) tatapan penumpang yang menunggu boarding. Bahkan saat sudah ada panggilan untuk boarding, ada peserta rombongan, yang masbuk, yang tetap khusuk sholat, dan nyatanya tetap ditunggu hingga selesai untuk boarding.

Kejutan pertama, bahkan datang saat masih di bandara, masih di terminal keberangkatan 2D, belum juga terbang, naik pesawat, maskapai Malindo Air, menuju Kuala Lumpur.


Tetap Semangat dan Terus Bergerak
   




 

No comments:

Post a Comment